Cara Memandikan Burung

Sama halnya dengan kita, burung juga wajib untuk dimandikan, mandi pada burung selain untuk tujuan kesehatan juga bertujuan untuk menyegarkan dan menghilangkan stres pada burung, ritual mandi pada burung juga dapat memperindah dan mempercantik penampilan bulunya. Untuk cara memandikan burung ada beberapa teknik, yang paling praktis adalah dengan cara menyemprotnya dengan sprayer setiap pagi maupun sore hari, tergantung dari kebiasaan kita memandikannya, ada juga dengan cara menyediakan 'bak mandi' di dalam kandang. Kedua cara ini biasa dilakukan untuk mereka yang sibuk, tak punya banyak waktu untuk harianya, Efek negatif yang saya perhatikan dari cara ini adalah kandang menjadi basah dan lembab, jika hal ini dilakukan terus menerus maka kemungkinan kandang akan mudah rapuh karna lembab, jika kandang rapuh maka ada kemungkinkan burung bisa lepas.

Efek negatif berikutnya adalah kandang menjadi becek, karena kotoran burungnya terkena air, selain menyebabkan bau yang kurang sedap, hal ini juga dapat menyebabkan tumbuhnya kuman dan bakteri yang dapat mengganggu kesehatan burung. Untuk sedikit mengurangi efek negatif dari memandikan burung dengan cara tersebut di atas adalah sebisa mungkin jangan memandikan burung di kandang hariannya, mandikanlah burung dikandang lain.

Namun jika Anda tidak mempunyai kandang kosong, mandikan burung di kandang hariannya, akan tetapi kandang segera dikeringkan dan dibersihkan kotorannya. Kalo sekiranya dipagi hari misal tidak cukup waktu untuk memandikannya, mendingan tidak usah dimandikan, bisa sore hari saja memandikannya.

Ritual mandi sebenarnya tidak ada patokan harus setiap pagi dan sore, pagi saja, sore saja, atau seminggu sekali, akan tetapi tergantung dari kebiasaan kita. Jika burung biasa dimandikan sore hari saja, kalo tiba-tiba kita memandikannya di pagi hari maka ada kemungkinan burung kaget karena belum terbiasa, maka lakukanlah ritual mandi sesuai dengan sikon waktu kita, burung juga akan terbiasa dan mengerti.. hehe.

Cara yang aman adalah

Jalak Bali

Seumur hidup mpe tua seperti sekarang ini belum pernah liat secara langsung burung Jalak Bali atau yang dalam bahasa latin disebut Leucopsar rothschildi, paling sering liatnya cuma di youtube, blog atau di wikipedia jalak bali. Burung yang sungguh menawan dengan warna dominan putih dengan jambul yang njabrik dikepalanya, sungguh mahluk yang indah dipandang. Seandainya saja Jalak Bali di alam jumlahnya masih banyak seperti burung emprit yang suka makan padi, pasti burung ini tidak masuk ke dalam kategori satwa yang dilindungi, belum tentu juga sih tapi setidaknya persediaan di alam masih melimpah ruah. Menurut sumber yang saya baca di Wikipedia, Burung Jalak Bali adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan panjang lebih kurang 25cm, dari suku Sturnidae. Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Bagian pipi yang tidak ditumbuhi bulu, berwarna biru cerah dan kaki yang berwarna keabu-abuan. Burung jantan dan betina serupa.

Cintaku Bersemi di Balik Jeruji Kandang #part 10

Ketika Sogon membuka matanya, ia justru melihat Kacer mulai sadarkan diri, berusaha bangun dan menyandarkan tubuhnya ke rimbunan daun yang t...