Keistimewaan Burung Pleci

Dulu waktu kecil saya sering banget liat burung jenis ini hinggap bermain di pucuk-pucuk pohon jengkol dan rambutan di samping rumah, kalo pagi-pagi kadang suka duet dengan prenjak di pohon sawo depan rumah.. terkadang terbang kejar-kejaran dengan burung madu sriganti, kadang juga berebut makan pepaya mateng di pohon dengan kutilang maupun kemladean/cabe-cabean.. kalo lagi apes burung pleci ini juga sering banget jadi sasaran ketapelku hehe..

Ketika menginjak SMP burung pleci menjadi idola diantara teman-teman main seusiaku, walaupun sebenernya pada waktu itu kita gag tau apa keistimewaan burung pleci ini, kita hanya tertarik pada kelincahan dan bulu putih melingkar seperti kacamata di matanya, pokoknya kalo lagi ngetren apa saja dipelihara, seperti sebelumnya kita pada berame-rame miara burung emprit yang kepalanya putih.

Hampir setiap hari sepulang sekolah kami langsung berame-rame hunting ke kebun atau pinggiran hutan sambil melihat di pucuk-pucuk pohon jengkol, laban, trembesi maupun sengon jawa.. karna biasanya burung pleci suka nyarang di ujung ranting-ranting kecil pohon tersebut, karna sarangnya terletak di pucuk ranting terkadang kita sampe kesulitan untuk melihat isi sarangnya, apakah sudah anak atau masih telor.

Sarang burung ini berbentuk bulat kecil dengan tekstur yang rapi, rata-rata berisi dua anak.. waktu itu kalo nemuin sarang dan sudah berisi anak, biasanya yang liat sarangnya duluan itulah yang mendapatkan anakan pleci yang nomor dua, karna sudah bisa dipastikan berjenis kelamin cowok, berlaku untuk semua jenis burung walaupun tidak terlalu akurat dan pasti tapi waktu itu kebetulan tidak pernah meleset.

Burung Pleci atau sering disebut burung Kaca Mata

Tips Memilih Burung Kacer

Kacer merupakan salah satu burung petarung yang memiliki gaya yang eksotis, disamping kicauannya yang merdu. Merawat burung jenis ini sangatlah mudah dan menyenangkan, bahkan dengan EF yang minimpun burung ini akan selalu ceria bernyanyi. Kacer termasuk burung yang mudah beradaptasi dan menyesuaikan diri terhadap perubahan atau keadaan lingkungan. Bagi anda yang pengin mencoba memelihara burung jenis ini, berikut ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan burung Kacer: Berkelamin Jantan, Bila ingin menikmati kicauannya untuk point ini wajib hukumnya, ciri - ciri burung Kacer jantan dapat dilihat warna bulu hitam yang tegas mengkilap dan kontras. Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata. Kepala berbentuk kotak, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik. Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek. Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Pilihlah Kaki yang besar dan terlihat kering. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung. Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.

Selamat berburu Kacer!!

sumber referensi dan gambar di sini

Makanan Tambahan untuk Burung Kicauan

Bagi beberapa penghobis burung sering menyebut Nutrisi Tambahan sebagai makanan tambahan / Ekstra Fooding atau lebih singkatnya mereka menyebut EF, selain makanan pokok berupa Voer yang harus selalu tersedia di cepuk/tempat makannya. Untuk jenis Nutrisi Tambahan / EF pun beragam, EF hewani biasanya berupa jangkrik, kroto, cacing, belalang, maupun ulat, sedangkan EF nabati bisa berupa buah-buahan maupun sayuran, Pemberian Nutrisi Tambahan / EF yang variatif akan memudahkan kita dikemudian hari manakala EF jenis tertentu sulit didapat di pasaran, sehingga tanpa mengurangi performa burung kita, kita bisa memakai EF yang lainnya untuk burung kita. Kualitas / fungsi / efek yang dihasilkan dari masing-masing jenis EF pun berbeda-beda, sebagai contoh Nutrisi Tambahan / EF berupa jangkrik dipercaya dapat untuk mendongkrak volume suara dan menimbulkan sifat fight burung. namun jika diberikan secara berlebihan dapat menyebabkan burung menjadi terlalu agresif dan cenderung Over Birahi / OB, bukannya nagen berkicau malah akan lebih suka jempalitan dan cenderung tidak mau diam.

Agar Burung rajin berkicau dapat juga diberikan Nutrisi Tambahan berupa Kroto, namun sama halnya dengan pemberian jangkrik, pemberian Kroto yang porsinya terlalu banyak juga dapat menimbulkan efek yang sama dengan pemberian jangkrik yang berlebihan. Selain menggunakan kroto kita dapat juga memakai Ulat, Ulat yang sering digunakan penghobis adalah Ulat Hongkong (UH).

Namun seperti yang tertulis di atas, segala sesuatu yang

Cintaku Bersemi di Balik Jeruji Kandang #part 10

Ketika Sogon membuka matanya, ia justru melihat Kacer mulai sadarkan diri, berusaha bangun dan menyandarkan tubuhnya ke rimbunan daun yang t...