Belut atau dalam bahasa latin disebut Monopterus albus predator yang aktif di malam hari, mempunyai kebiasaaan bersarang di dalam lubang berlumpur dan menunggu mangsa yang lewat, biasa terdapat di sawah, pinggiran kali atau selokan air. Cara menangkapnya bisa dengan dipancing atau dengan golok/gergaji ketika malam hari (disebut ngobor/nyuluh istilah dalam bahasa djawa) dengan penerangan lampu petromaks atau senter jalan memutari sawah melalui pematang sawah/galengan, biasanya belut akan keluar semua atau sebagian tubuhnya dari sarang, cara ini biasa dilakukan oleh mereka yang memang berprofesi menjadi tukang belut, untuk dijual kembali atau untuk dikonsumsi sendiri.
Cara menangkap belut yang lebih seru adalah dengan cara memancingnya, waktu yang tepat untuk berburu belut adalah pagi jam 06.00 s.d. 10.00 atau sore jam 15.00 s.d. 18.00 disamping terik matahari tidak begitu panas, jam-jam segini belut merasa lapar dan belum terlalu dalam menenggelamkan tubuhnya dilubang lumpurnya. Caranya hampir sama dengan orang ngobor/nyuluh yakni berjalan keliling sawah melalui pematang, kejelian untuk mencari lubang belut disamping kanan/kiri pematang sawah/galengan memang diperlukan, karena terkadang agak susah membedakan mana lubang belut dan bukan
Jika sudah menemukan lubang dan merasa yakin bahwa itu adalah lubang/sarang belut maka tidak ada salahnya untuk dipancing, bentuk pancingannyapun berbeda dengan pancing ikan biasa, pancing belut menggunakan senar yang dipilin. Hal ini bertujuan agar kita lebih mudah memasukan pancingan ke dalam lubang belut karena senar menjadi sedikit kaku, disamping untuk berjaga-jaga agar senar tidak mudah putus, untuk panjang senar 30 cm s.d. 50 cm, umpan menggunakan cacing, keong atau anak kodok.
Tanda-tanda bahwa lubang tersebut benar-benar lubang/sarang belut adalah pada saat kita memasukan pancingan ke dalam lubang, lubang tersebut akan meluapkan air, atau air seperti naik turun, jika hal tersebut terjadi tidak salah lagi bahwa lubang tersebut adalah sarang belut, jika masih belum juga dimakan maka coba masukan senar pancingan lebih dalam lagi sambil diplintir-plintir.
Jika pancingan sudah ditarik atau dimakan belut, biarkan belut menarik pancingan kita sebentar, kemudian tahan senar sambil ditarik perlahan, jika tarikan semakin kuat dan keras berarti belut sudah terkena pancing, tinggal kita tarik cepat-cepat untuk menghindari belut menggigit senar pancingan.
Jika beruntung mendapat belut ukuran besar maka kita akan merasakan sensasi mancing yang luar biasa.. karena pasti akan terjadi gaya tarik menarik yang luar biasa, tinggal tunggu saja mana yang lebih kuat.. pancingan anda atau belut anda eh belut yang kena pancing...
Boleh nih disimak ketika saya mancing belut di selokan dekat rumah malam hari, asli seru bre!!
No comments:
Post a Comment