Love Bird ASI Eksklusif yang saya maksud disini yakni anakan love bird yang dibesarkan dengan sistem alami, yaitu dengan membiarkan indukan love bird mengasuh dan membesarkan anaknya sendiri sampai disapih atau keluar glodok dan bisa makan milet sendiri. Saya memilih membiarkan Induk love bird membesarkan sendiri anaknya karena untuk menekan angka kelahiran baru :D kenapa?? tentunya karena beberapa alasan :) dan berikut akan saya sharingkan beberapa alasan kenapa saya tidak mengambil alih peran Indukan, justru membiarkan indukan meloloh anaknya sendiri.
Hal pertama yang saya perhatikan yakni anakan Love bird yang di asuh oleh induknya mengalami pertumbuhan yang lebih cepat, sehat dan lincah dibanding jika kita mengambilnya dan melolohnya sendiri. Hal ini terjadi karena kita tidak melakukan beberapa hal penting seperti yang dilakukan oleh Induk Love bird.
Seperti memberi kehangatan dengan cara mengerami dan memberi sentuhan kehangatan kasih sayang dengan cara membersihkan kotoran atau daki diantara bulu, membuang rebung calon bulu yang sudah menua dengan cara mendidisi bulunya #mendidisi itu membersihkan bulu dengan paruh, ga tau disebut apa kalo dalam bahasa indonesia :D Saya yakin para breeder dan bahkan yang sudah berpengalaman pun pasti tidak bisa melakukan ini .. mendidisi bulu anakan dengan bibir :D :D yang jelas Indukan sudah pasti lebih tau dan memahami apa yang dirasakan dan dibutuhan oleh anaknya
Hal lain yang tidak bisa kita berikan yakni memberi sistem imun tubuh, Indukan memberikan sistem imun tubuh atau kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit melalui air liur atau enzim yang larut dalam makanan, yang dimuntahkan dan dilolohkan oleh kedua indukan.
Yang dilakukan oleh peternak yang mengambil alih perawatan anakan paling hanya sebatas memberi fasilitas "sarang hangat" lampu penghangat suhu, meloloh dengan berbagai macam racikan pakan, pokoknya agar si anak love bird ini bertahan hidup, sampai dia bisa makan sendiri. dan sudah pasti anakan love bird tidak mendapatkan sistem imun yang baik, namun hal ini sah -sah saja dilakukan, yang penting dirawat dengan baik.
Ada beberapa alasan mengapa peternak lebih memilih mengambil alih untuk mengasuh anakan, diantaranya karena peternak takut indukan tidak merawat anaknya dengan baik, meminimalisir kematian akibat terinjak indukan atau anakan yang sudah besar duluan, induk tidak memberi makan atau meloloh dengan adil karena jumlah anak terlalu banyak, ada juga yang beralasan untuk memaksimalkan Keuntungan atau hasil, jika dipanen dari awal maka ada kemungkinan cepat menjual anakan dan indukan akan cepat bertelur kembali, apapun alasannya itu hak masing-masing.
Hal kedua kenapa saya memilih membiarkan Induk love bird membesarkan sendiri anaknya karena untuk menekan angka kelahiran baru :D :D untuk ikut berperan serta menstabilkan harga love bird dipasaran, menjaga agar peredaran jumlah anak love bird di pasaran bisa terkontrol dengan baik. Selama ini yang saya perhatikan stok di pasaran sangat melimpah jumlahnya, jadi untuk beberapa jenis love bird mengalami penurunan harga dan cenderung murah.
Berbeda dengan kondisi 3 - 5 tahun yang lalu, ketika Demam Love Bird sedang mewabah :D harga love bird sangat fantastis, waktu itu Love bird Pastel Kuning seperti yang saya pelihara ini sekitar tahun 2013 - 2014 berada di kisaran harga 650.000 untuk anakan dan 900.000 untuk yang dewasa, berbeda lagi untuk harga sepasang yang sudah berjodoh, waktu itu untuk mendapatkan sepasang paskun saya merogoh kocek sekitar 1.600.000. Akan tetapi mulai sekitar tahun 2015 sampai saat ini sudah mengalami penurunan harga, yang dewasa rata-rata ada di kisaran harga 300.000 - 400.000, kadang malah ada yang menjual jauh di bawah lebih murah lagi
Beberapa faktor yang menyebabkan harga Love Bird khususnya dari jenis pastel kuning ini menurun, yang pertama karena semakin banyak penangkar atau peternak love bird, ketika harga love bird melambung, banyak yang tergiur untuk mencari keuntungan dengan beternak burung jenis ini, apalagi karena burung jenis ini lebih mudah untuk diternak, alhasil stok di pasaran kemudian melimpah. Sudah jadi hukum pasar, ketika barang sedikit harga mahal, barang banyak harga murah.
Semakin banyak penangkar, maka semakin banyak pula persilangan-persilangan Induk yang menghasilkan berbagai variant atau jenis baru yang lebih eksotis dengan berbagai nama atau sebutan yang entah siapa pemberi nama awalnya :) hal ini mengakibatkan timbul lagi harga baru yang lebih mahal, menyalip atau menggusur jenis awal.
Bisa membeli belum tentu bisa menjual lagi, mungkin itu gambaran nyata kondisi saat ini, banyak di grup-grup jual beli burung yang mengatakan demikian, beli murah dan mudah, jual murah dan susah
Yang saya bicarakan di atas adalah kondisi burung love bird bahan biasa pada umumnya, bukan love bird bahan prospek dari indukan trah juara. Untuk harga burung prestasi atau yang sudah sering juara dalam aneka perlombaan tidak ada patokan harga, harga ditentukan sendiri oleh pemilik, ada yang puluhan juta, ratusan juta, bahkan ada yang milyaran.
No comments:
Post a Comment