Silit tulung di las hmmmm silit tulung di lassss.. begitu kira-kira suara notifikasi WA yang saya gunakan, sebuah suara potongan lagu yang berjudul asli all that she wants sebuah lagu koleksi dari ace of base. Tiga kali suara notif itu terdengar, dan ketika HP saya buka ternyata ada kiriman foto dari grup WA Tri Maskenthir. Sebuah grup WA yang sangat rame, bertukar kirim foto atau video hasil memancing, koment, saling menghina maupun update lokasi dan janjian mancing.
Grup WA yang beranggotakan 3 orang :D :D temen nguli sekaligus teman satu hobi.. yang gendut kulit mendekati gelap berinitial "P" panggilannya "A" :D yang satunya lagi lebih sering dipanggil "Ndan" walaupun initial namanya "A"
Libur dua hari hanya bermalas-malasan di rumah, satu jam pun sama sekali tidak sempat digunakan untuk mancing, padahal tangan dan pikiran sudah gatel pengin narik joran.. begitulah jika cuaca sedang tidak bersahabat, bentar hujan bentar reda, ditambah lagi si kecil sedang rewel karena diare, jika dipaksakan berangkatpun paling mawut di lokasi.
Satu foto masuk, dan ketika dibuka ternyata foto ikan wader cakul/Beunter kiriman dari initial "A", ikan dari suku Cyprinidae disusun rapi di atas keramik mulai dari ukuran yang paling besar sampai ukuran yang terkecil, menggunakan pembanding korek api dan jempolnya yang agak gosong dengan emoticon tertawa bahagia ditulis caption "Danau patin ndan, wingi seko jam 4 tekan magrib, lagi sedhelo malah njur kudanan tapi tetep lanjut gara2 arep mberesi pancing malah oleh munjaer sing gedhe :D .. kui resmi kabeh ndan, ngombyok malah radicolek, mujaer nganggo umpan urang urip"
ni dia fotonya.. seksi kan :D hanya orang yang punya hobi memancing saja yang tertarik liat foto ini :D
kalo di Indonesiakan artinya kurang lebih begini :"Danau patin ndan, kemarin dari jam 4 sore sampai magrib, baru sebentar malah kehujanan tapi tetap lanjut, karena pas mau beres-beres malah dapet ikan mujaer besar :D .. hasil resmi semua, pakai pancing ombyok tidak dicolek. Mujaer pakai umpan udang hidup"
"weh semprul ni.. lagi gatel pengin mancing malah dipameri foto hasil pancingan" gumam saya dalam hati, namun saya tetap tabah :D :D dengan jari telunjuk sedikit bergetar sayapun membalas kiriman fotonya, saya menjelaskan kalo sedang tidak bisa berkutik.. karena si kecil nempel mulu ga mau ditinggal jadi tidak bisa ikut merapat di pinggir danau.
"hasil resmi" yang dimaksud pada caption kiriman temenku itu maksudnya ikan makan umpan yang dipasang pada kail, tidak seperti mancing ombyok, kail tidak dipasangi umpan, jadi kadang ada ikan yang kesangkut kail dibagian sirip atau perut. Umpan ombyok biasanya menggunakan adonan pelet lele mix pur ayam, dipasang agak besar 3-5 cm di atas gerombolan kail, ditempel pada timah lipat atau swivel. Untuk umpan jitu dan cara membuat/memasang umpan pada pancing ombyok bisa dibaca di sini.
Tidak tahu nama danau yang sebenarnya, kami menyebutnya berdasarkan pengalaman pertama saja, karena waktu itu puluhan ekor patin dengan berbagai ukuran selalu nimbul di permukaan, berenang berbaris dipermukaan air, jadi agar mudah di ingat, untuk menandai lokasi kami menyebutnya danau patin.
Beberapa kali memancing di lokasi tersebut, belum pernah sekalipun kami berhasil strike ikan patin, padahal puluhan ekor patin selalu berenang dipermukaan air, kadang bermain disamping pelampung. Menurut cerita dari warga sekitar ikan patin yang selalu nimbul dipermukaan tersebut merupakan peliharaan dari penunggu danau, saya dong :D :D biasalah kalau ada hal-hal yang sekiranya kurang wajar selalu dikait-kaitkan dengan hal-hal gaib.. entahlah
Tapi pernah juga sih mengalami kejadian aneh ketika mancing di danau tersebut, waktu itu ikan sepat melimpah banget jumlahnya, sampai kita kewalahan memancinginya. Sore sekitar pukul 16.00 ketika ikan sepat sudah tidak antusias nyolek umpan cacing dan pelet yang kami gunakan, entah karena apa tiba-tiba ada lalat jinak nempel ditangan, tanpa pikir panjang saya tangkap lalat tersebut dan saya gunakan sebagai umpan.
Hal aneh terjadi ketika lalat sudah terpasang di kail kecil pada pancing tegek dan saya lemparkan sebagai umpan, tiba-tiba senar beserta kail hilang dan sama sekali tidak menyentuh air. sampai beberapa saat saya dan kedua teman sempat dibuat bingung, kemana hilangnya senar dan kail yang terpasang lalat tadi. Tiap sudut didekat saya berdiri tak luput dari sapuan mata untuk mencari kail saya tersebut, sambil memegang tegek dengan posisi berdiri seperti memegang tongkat saya mendongak ke atas, dan tampaklah seekor capung sedang membawa terbang senar dan kailku :D :D rupanya umpan lalat tersebut disambar capung sebelum sempat menyentuh air :D :D :D
No comments:
Post a Comment