Cintaku Bersemi di Balik Jeruji Kandang #part 10

Ketika Sogon membuka matanya, ia justru melihat Kacer mulai sadarkan diri, berusaha bangun dan menyandarkan tubuhnya ke rimbunan daun yang tebal. "syukurlah, akhirnya kamu sadar juga " Sogon tersenyum melihat sahabat barunya sudah siuman. "Mungkin ini terakhir kalinya aku melihatmu, semoga keadaanmu segera membaik agar bisa segera menyelamatkan diri"

Sementara itu mata merah dengan gigi tajam sudah dalam posisi menyerang, mungkin hanya hitungan detik, tamatlah sudah hidup sogon, terlihat jelas mahluk itu bergerak dan mengayunkan kepalanya menyambar ke arah tubuh Sogon.

Namun belum sampai kepala itu menyambar dan menyentuh tubuh Sogon, tiba-tiba sogon melihat ada seperti cahaya kuning melesat dan menghantam kepala mahluk hijau.. sebelum akhirnya....

.............................Cerita sebelumnya bisa dibaca di sini .......................

Pyarrrr... benda yang melesat seperti cahaya itu meledak tepat di mulut mahluk hijau, menimbulkan percikan warna-warni seperti kembang api karena menghantam gusi dan gigi taringnya, beberapa masuk ke mulut dan percikan percikan kecil lainnya terbang bebas di sekitar kepalanya membentuk lingkaran seperti cahaya bintang.

Mendapat serangan yang mendadak dan mengagetkan itu, raut muka Mahluk hijau yang menyeramkan seketika berubah menjadi sosok yang aneh dan menggelikan, mulut langsung melebar dan mata membentuk lingkaran seperti obat nyamuk bakar.

Seperti baru terbebas dari locknya Franco, mahluk hijau langsung berbalik arah dan buru-buru mengaktifkan spell Sprint dan lari dengan sangat cepat, melompat dari ranting ke ranting kemudian terjun bebas dari atas pohon, berlari menuju ke sungai

Sogon yang melihat kejadian itu merasa heran dan kagum, ternyata benda yang melesat seperti cahaya itu memiliki efek yang sangat luar biasa, mahluk hijau langsung KO dan dibuatnya lari terbirit-birit

Sogon kemudian melihat ke sekeliling dari tempatnya terperangkap karena penasaran siapa yang telah membantunya

Pandangan Sogon terus menyapu ke sekeliling, berharap menemukan siapa yang telah membantunya, namun belum juga menemukan sosok yang dimaksud, kemudian dia melihat ke arah kacer bersandar.

Sogon nampak kaget, mukanya seperti tepung di cabein.. putih kemerahan karena terkejut melihat ada sosok berwarna hitam putih di dekat Kacer sahabat barunya, Sogon merasa was-was dan takut, kacer bakal di apa-apain oleh sosok itu.

Tapi seketika kecemasan sogon sirna manakala melihat Kacer nampak tersenyum ke arah sosok itu, "syukurlah sepertinya kacer mengenalinya" sosok itu berusaha membetulkan posisi kacer bersandar, untuk kemudian sosok itu melompat ke ranting di atas kacer dan terbang ke arahnya.

Sementara itu.....

Di tepi sungai dengan arus air yang cukup deras, di balik bongkahan batu nampak mahluk hijau berulang ulang menenggelamkan kepalanya ke air sampai ke batas leher, mengibas-ngibaskan kepala, menjulur-julurkan lidah dan menggosok-gosokan mulutnya ke punggung.

BIAJINGAAAAANNNNN .. AMBUNE KOK KOYO TAI BOSOK... HAJINDUL!! PANGANAN OPO IKI!! Mahluk hijau berteriak kesal sambil terus menerus membersihkan muka dan berkumur-kumur dengan air sungai, sesekali meludah dan menahan gejolak perutnya yang terus berontak karena mual oleh aroma yang meledak di kepalanya tadi.

Air sungai ternyata belum mampu mengusir aroma dahsyat di sekitar mulut dan kepalanya, Mahluk hijau semakin sewot karena belum berhasil mengeluarkan gumpalan berserat yang masuk dan nyangkut di gigi dalamnya.

Saking sewotnya.. mahluk hijau kemudian menggosok gosokan kepalanya ke lumpur dan kemudian menenggelamkannya ke air.. BIAJINGAAAANNNNN !!! AMBUNE KOK ORA ILANG-ILANG!!! MALAH DADI RA KARUAN.

wkwkwkwkwk.. rupanya ini alasan kenapa si mahluk hijau langsung ngacir, lari terbirit-birit ... jebul lagi klojotan sambil berendem di pinggir kali wkwkwkwk Cerita Mahluk Hijau END!!

behind the scene ( Bang ndobol pos dan Mahluk Hijau)

Biajingan!!! AKU END BANG??? mosok peranku cuma kon nyamberi manuk cilik ra keno-keno, abis itu malah dilempar ga tau benda apaan, masuk mulut.. trus kon mlayu, terjun dari pohon.. lari ke sungai njut muntah-muntah.. bar kuwi end :(

Karep ku yooooo.. aku yang punya cerita wkwkwkwk Eh, kamu tau ga benda apa yang tadi dilempar ke mulutmu?

MBUHHH!!! ambune ra karuan.. glo ra ilang-ilang nang lambeku

wkwkwkwkwk.. nek kamu ngerti mesti njut tambah nesu.

OPO BANG?!!

Tunggu kelanjutan ceritanya di Part 11 ntar kamu bakal tau

Ada yang seru Bang?

Ada.. kamu udah ga main lagi wkwkwkwkwk

Mandingaaaannnnnn!!!

Srigunting Bukit si Ekor Krantil Yang Susah makan Voer

Srigunting Bukit atau srigunting gunung ada juga yang menyebutnya Srikantil, merupakan burung pemakan serangga yang memiliki volume suara kicauan yang keras dan merdu. Namun dari sekian jenis burung muda hutan yang sudah pernah saya pelihara termasuk srigunting kelabu, burung srigunting bukit/gunung/srikantil inilah yang paling sulit untuk makan voer, padahal saya mengadopsinya dari muda hutan. Berbagai tips dan trik sudah saya coba, termasuk trik yang sering saya gunakan untuk mengevoerkan burung-burung sebelumnya, tapi semua jurus belum juga berhasil  begitu syuliiiiiit.

Burung Srigunting bukit/krantil ini saya adopsi 3 bulan yang lalu, dan sampai postingan ini terbit belum juga tuh mau makan voer, jangankan voer kasar, voer haluspun belum, paling beberapa saja itu juga karena nempel di EF (Jangkrik, UH, UJ, Kroto ) yang saya jadikan alat untuk mentreatment makan voer. Namun Setelah EF dilahap habis, voer cuma diplototin kadang dikorek-korek mencari sisa-sisa EF yg terpendam, ga dimakan blasss.

Burung Srigunting bukit/krantil merupakan jenis burung yang sangat ahli dalam menirukan aneka macam suara hewan atau suara burung lain. Isian terakhir dia sudah fasih banget menirukan suara kucing dan perkutut, kung abis suaranya padahal yang ditirukan suara perkutut lokal wkwkwkwk, namun ketika dibawakannya rasanya seperti denger suara kutut bangkok super kung. Keren pokoknya.

Srigunting Bukit memiliki panjang tubuh dari kepala ke ekor (tanpa ekor terpanjang/krantilnya) mencapai 26-30 cm. Hampir seluruh bulunya berwarna hitam mengkilat. Ekornya memiliki sepasang bulu yang sangat panjang, pada ekor terluar seperti antena/sungut dengan bulu di ujungnya. Iris mata berwarna merah, sedangkan paruh dan kaki berwarna hitam.

Informasi yang saya dapatkan ketika saya googling, makanan utama burung ini ketika di alam adalah berbagai jenis serangga kecil seperti belalang, jangkrik, capung, hingga kumbang, meskipun terkadang juga memakan buah-buahan.

Dapat ditemukan di seluruh benua Asia, Afrika, dan Australia. Pada musim kawin, induk betina biasa bertelur dengan jumlah antara 3-4 butir dan di erami secara bergantian oleh induk jantan dan betina dengan masa inkubasi sampai menetas selama -+2 minggu.

Membedakan jenis kelamin burung srigunting jantan dan betina dari ciri fisik cenderung sulit karena sama-sama memiliki bulu hitam dan memiliki bentuk tubuh yang mirip. Keduanya juga mampu berkicau dan menirukan suara lain dengan baik.

Beberapa jenis burung srigunting yang biasa ditemukan di Indonesia yaitu srigunting sulawesi, sigunting sumatera, srigunting kerdil, srigunting jambul, srigunting kelabu, srigunting hitam, srigunting gagak, srigunting gunung/bukit, srigunting batu, srigunting wallacea, srigunting lencana, dan srigunting keladi.

Diantara jenis burung srigunting tersebut di atas yang memiliki ekor menyerupai antena yang panjang menggantung adalah burung srigunting gunung/bukit atau ada juga yang menyebutnya srikantil.

Untuk menghindari ekor krantil atau antena yang panjang itu patah, juga agar semakin leluasa dan memiliki ruang gerak yang cukup, saya memeliharanya dalam kandang murai batu nomor 2.

Burung Srigunting termasuk burung yang mudah jinak, minimal jinak-jinak lalat. Jika anda tertarik memelihara jenis burung ini, jangan lupa untuk merawatnya dengan baik, karena burung ini cenderung syulitt untuk makan voer dibandingkan dengan burung kicau yang lain. Yang pasti kita ga boleh pelit EF.

Berikan serangga berupa jangkrik, UH, Ulat jerman, atau kroto dalam porsi yang cukup setiap hari agar kebutuhan nutrisinya tetap terpenuhi.

Walaupun sedikit merepotkan karena tidak makan voer, tapi ketika nutrisi terpenuhi dijamin bakal sehat dan gacor.

Cintaku Bersemi di Balik Jeruji Kandang #Part 9

Tubuhnya yang mungil melompat lincah berpindah-pindah dari ranting ke ranting, mendekat dan kadang menjauh dari tubuh mahluk hijau. berusaha keras mengalihkan perhatiannya.

Usaha sogon ternyata tidak sia-sia, mahluk hijau mulai merasa terganggu dengan gerakan dan teriakan Sogon, dan secara tiba-tiba berbalik menyerang Sogon.

Satu sambaran cepat seperti iron hook mengarah ke tubuh mungil sogon, Jika tidak ada ranting kayu yang bergerak terkena hembusan angin, tubuh mungil sogon pasti akan dengan mudah tersangkut di sela-sela mulut mahluk hijau, beruntung sambaran itu hanya mengenai batang ranting yang tergeser tertiup angin. Sogon menjadi lebih berhati-hati dan mulai menyusun strategi penyerangan baru.

..........................cerita sebelumnya ada di sini ..........................

Sejenak Sogon menghentikan penyerangannya, melompat dan hinggap di atas ranting agak jauh di depan mahluk hijau, tubuh mungil sogon bergetar ketika mata merah mahluk hijau itu menatap tajam ke arahnya, mata itu seakan berbicara mendekat berati mati!! "

Kali ini misi Sogon bukan karena hutang budi atas kebaikan si Kacer yang telah menyelamatkan nyawanya,tapi karena kesetiakawanan. Sambil terus memikirkan bagaimana cara mengusir mahluk itu menjauh dari tubuh kacer. 

Sogon mulai berpikir keras untuk menyusun strategi penyerangan seperti apa yang akan dia lakukan "Haruskah aku mengorbankan diri, demi sahabat baruku ini? mungkin dengan cara itu mahluk itu akan pergi setelah memakanku, tapi sepertinya tidak mungkin.. tubuhku terlalu kecil untuk mengenyangkannya" gumam sogon dalam hati.

"Ayo Sogon, kamu bisa!! " teriak sogon dalam hati menyemangati diri.

Sepertinya mahluk itu paham betul kondisi sogon yang sedang lengah, tidak disadari oleh Sogon, mahluk hijau itu mulai membengkokan leher membentuk lekukan seperti huruf S, menarik kepalanya kebelakang hampir separuh panjang badannya, bergoyang-goyang sedikit bergeser ke kanan. and then...

satu sambaran yang sangat cepat seperti boomerang melesat ke arah tubuh mungil sogon, Sogon yang tidak siap buru-buru melompat menghindar, beruntung lompatan reflek Sogon cukup baik untuk menghindari serangan itu, ia berhasil selamat dari maut, walaupun bulu dadanya beterbangan dan beberapa nyangkut di mulut mahluk hijau itu.

Gila!! jarak sejauh ini dia masih bisa menyerangku!! Sogon mengusap dadanya yang sedikit mengeluarkan darah karena banyak bulu dadanya yang tercabut paksa, Sogon sepertinya harus lebih waspada dan berhati-hati menghadapi mahluk ini, dia tidak boleh lengah sedikitpun.

Bagus!! sepertinya aku sudah berhasil mengalihkan perhatian mahluk hijau itu! setiap pergerakanku selalu dia awasi dan diikuti. "

Strategi penyerangan baru Sogon telah dimulai

Sogon tidak mungkin menyerang, tubuhnya terlalu mungil untuk melukai lawannya, menyentuhnyapun sepertinya tidak mungkin apalagi melukai, satu-satunya cara adalah dia harus terus melakukan gerakan-gerakan mengesalkan untuk mengalihkan perhatian mahluk itu agar melupakan kacer dan fokus ke dirinya.

Dan benar saja, kini Sogon sudah sepenuhnya berhasil menguasai perhatian mahluk itu, sekarang Sogon sudah menjadi target utama.

Perlahan mahluk hijau itu bergeser memutar balik kepala dan badannya berjalan ke arah ekornya dan mengikuti Sogon yang terus bergerak-gerak menggemaskan di atas ranting kecil tidak jauh dari ujung ekor mahluk hijau itu.

Sogon buru-buru melompat pindah ke ranting agak ke atas menjauh, ketika melihat mahluk hijau itu mempercepat jalannya. Sepertinya mahluk itu sudah merasa kesal, dan ingin buru-buru melumat tubuh mungil Sogon.

Kemarahan mahluk hijau itupun mulai memuncak, seakan tak kenal lelah ia terus memburu kemanapun sogon bergerak, Sogon kini sudah mulai kewalahan dan terdesak oleh serangan dan sambaran mahluk hijau yang bertubi-tubi, susah payah sogon bergerak, melompat menghindar dari setiap sambaran kepala mengerikan itu, beberapa kali tubuh mungil Sogon hampir saja tertangkap.

Sogon mulai merasa bahwa cara tersebut hanya membuang-buang waktu dan menguras tenaganya saja, alih-alih nantinya dia malah bakal tertangkap dan gagal menyelamatkan nyawa kacer sahabatnya.

Dia berpikir keras bagaimana caranya agar si mahluk hijau itu segera berlalu. Namun ditengah keputus asaannya Sogon malah melakukan satu tindakan ceroboh. Dia melompat ke leher mahluk hijau dan berusaha mematuk matanya. Alhasil tubuh mungilnya terpental karena mahluk itu mengibaskan kepalanya.

Sogon terpental jauh dan terperangkap di rimbunan daun, sayapnya tidak bisa digerakan karena tersangkut di ranting kecil, susah payah berusaha keluar namun tidak juga berhasil, sementara mahluk hijau itu semakin mendekat.

"Tamat sudah riwayat ku.." gumam Sogon dalam hati ketika mahluk hijau sudah semakin dekat "Kacer teman baruku, maaf aku tidak bisa melakukan hal berguna untuk mu" Sogon bergumam dan memejamkan matanya ketika melihat kepala dengan mata merah dan gigi gigi tajam  hanya beberapa jengkal dari tubuhnya.

Terlihat olehnya mahluk itu mulai ancang ancang bersiap mengayunkan kepalanya untuk menyambar tubuh mungil Sogon. Dia hanya berpasrah, mungkin inilah akhir hidupnya.

Sogon perlahan membuka matanya, dia ingin menghadapi maut dengan berani.

Ketika Sogon membuka matanya, ia justru melihat Kacer mulai sadarkan diri dan berusaha bangun dan menyandarkan tubuhnya ke rimbunan daun yang tebal. "syukurlah, akhirnya kamu sadar juga Kacer" Sogon tersenyum melihat sahabat barunya sudah siuman. "Mungkin ini terakhir kalinya aku melihatmu Kacer, semoga kamu segera membaik agar bisa menyelamatkan diri"

Sementara itu mata merah dengan gigi tajam sudah dalam posisi menyerang, mungkin hanya hitungan detik, tamatlah sudah hidup sogon, terlihat jelas mahluk itu bergerak dan mengayunkan kepalanya menyambar ke arah tubuh Sogon.

Namun belum sampai kepala itu menyambar dan menyentuh tubuh Sogon, tiba-tiba sogon melihat ada seperti cahaya kuning melesat dan menghantam kepala mahluk hijau.. sebelum akhirnya.... Bersambung.... 😊


Cintaku bersemi di balik Jeruji Kandang #Part 8

 "Sial ada yang lihat gw nyungsep!!" gumam sogon dalam hati, kemudian dia melihat sekeliling, sebelum akhirnya pandangannya berhenti ke arah tempat kacer berdiri. Sogon agak gugup dan kaget karena belum pernah melihat burung seperti ini di lingkungannya. "Jangan-jangan dia burung predator, mati gw kalo beneran iya"

Untuk menutupi rasa takut, sogon memberanikan diri bertanya  "Lu yang ngetawain gue?!" tanya sogon dengan nada bertanya tapi berteriak dengan harapan agar si kacer takut dan segan dengan dirinya.

Kacer kemudian melompat mendekat ke arah sogon.

"STOP!!" Awas!! berani mendekat mati kamu!!" sogon berteriak melarang kacer mendekat

Kacer berhenti, kemudian tersenyum ramah, berusaha menunjukan kalau dia bukan jenis burung yang mengancam keberadaan sogon.

Sogon sedikit berlega hati ketika melihat kacer tersenyum, setidaknya dia sedang tidak dalam posisi yang terancam.

Tapi sogon tidak menyadari bahwa posisi dia sekarang sebenarnya dalam posisi yang terancam, jika dia tidak segera sadar maka, bisa dipastikan nyawa dia akan melayang.. sebelum akhirnya... brak!!!

........................................... Cerita sebelumnya di sini ......................................

" Bang... bangun bang.. " sogon merasa panik dan bingung melihat tubuh kacer yang lemas tak sadarkan diri tersangkut di sela-sela daun. 

Beberapa kali Sogon mengguncang-guncang tubuh kacer, berusaha untuk menyadarkannya, tapi tak juga bangun. 

Merasa panik dan khawatir, sogon mulai memeriksa tubuh kacer untuk melihat apakah ada luka yang serius. beberapa saat memeriksa, sogon sedikit merasa lega karena tidak menemukan luka yang serius. tapi dia juga masih bingung bagian mana yang kejatuhan bonggol kayu kering. sehingga membuat si Kacer pingsan.

Burung baik memang selalu diberkati, walaupun dalam kondisi celaka, tapi masih tetap mendapat perlindungan, jika tidak tersangkut di sela-sela daun dan jatuh ke tanah maka sudah bisa dipastikan menjadi rebutan beberapa kucing liar yang sedang tiduran di bawah pohon.

Sogon merasa berhutang budi, karena Kacer rela mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan dirinya, Jika kacer tidak mendorong tubuhnya, maka tubuh mungil sogon pasti sudah gepeng tertimpa bonggol kering yang jatuh.

Kebaikan hati kacer membuat sogon merasa terharu,  padahal dia baru dikenalnya, tapi dia rela menyelamatkannya. 

Ayo dong bang, cepat bangun!! sogon berteriak sambil sesekali mematuk-matuk kaki kacer.  

Kepanikan Sogon mendadak naik drastis ke level puncak, bingung tidak karuan, tubuh gemetar, kaki seakan tak kuat menopang tubuhnya, perasaannya ada diantara kebelet pipis dan eek., mau melompat kaki seperti lengket di kulit kayu ketika melihat sosok berwarna hijau dan berekor merah semakin mendekat ke tubuh kacer, meliuk perlahan melewati sela-sela ranting dan daun. 

Sogon berteriak keras berusaha mengalihkan perhatiannya, namun mahluk itu hanya menoleh sekejap, untuk kemudian tetap melata  mendekat ke tubuh kacer. Tidak mungkin saya menang melawan mahluk ini, mengusirnya saja pasti saya tidak akan mampu,  kepalanya saja jauh lebih besar dari tubuhku, aku pasti akan dengan mudah dilumat dan ditelannya.

Apakah saya harus pasrah dan membiarkan  kacer yang tadi menyelamatkan nyawaku menjadi santapan mahluk hijau ini? 

TIDAK!!! Sogon berteriak sangat keras, seperti mendapat revitalize AOE Heal Besar dia langsung flicker dan melancarkan flameshoot ke arah ekor mahluk hijau.

Tubuhnya yang mungil melompat lincah berpindah-pindah dari ranting  ke ranting, mendekat dan kadang menjauh dari tubuh si mahluk hijau. berusaha keras mengalihkan perhatiannya.

Usaha sogon tidak sia-sia, mahluk hijau itupun mulai merasa terganggu dan terusik oleh gerakan dan teriakan Sogon, mahluk hijau itu sepertinya mulai merasa kesal dan tiba-tiba berbalik menyerang Sogon. 

Satu sambaran cepat seperti iron hook tiba-tiba mengarah ke tubuh mungil sogon, Jika tidak ada ranting kayu yang bergerak terkena hembusan angin, tubuh mungil sogon pasti akan dengan mudah tersangkut di sela-sela mulut mahluk hijau itu, beruntung sambaran itu hanya mengenai batang ranting yang bergeser tertiup angin.

Sogon mulai lebih berhati-hati dan mulai menyusun strategi penyerangan...

Bersambung .........................


Cintaku Bersemi di Balik Jeruji Kandang #part 10

Ketika Sogon membuka matanya, ia justru melihat Kacer mulai sadarkan diri, berusaha bangun dan menyandarkan tubuhnya ke rimbunan daun yang t...