Tubuhnya yang mungil melompat lincah berpindah-pindah dari ranting ke ranting, mendekat dan kadang menjauh dari tubuh mahluk hijau. berusaha keras mengalihkan perhatiannya.
Usaha sogon ternyata tidak sia-sia, mahluk hijau mulai merasa terganggu dengan gerakan dan teriakan Sogon, dan secara tiba-tiba berbalik menyerang Sogon.
Satu sambaran cepat seperti iron hook mengarah ke tubuh mungil sogon, Jika tidak ada ranting kayu yang bergerak terkena hembusan angin, tubuh mungil sogon pasti akan dengan mudah tersangkut di sela-sela mulut mahluk hijau, beruntung sambaran itu hanya mengenai batang ranting yang tergeser tertiup angin. Sogon menjadi lebih berhati-hati dan mulai menyusun strategi penyerangan baru.
..........................cerita sebelumnya ada di sini ..........................
Sejenak Sogon menghentikan penyerangannya, melompat dan hinggap di atas ranting agak jauh di depan mahluk hijau, tubuh mungil sogon bergetar ketika mata merah mahluk hijau itu menatap tajam ke arahnya, mata itu seakan berbicara mendekat berati mati!! "
Kali ini misi Sogon bukan karena hutang budi atas kebaikan si Kacer yang telah menyelamatkan nyawanya,tapi karena kesetiakawanan. Sambil terus memikirkan bagaimana cara mengusir mahluk itu menjauh dari tubuh kacer.
Sogon mulai berpikir keras untuk menyusun strategi penyerangan seperti apa yang akan dia lakukan "Haruskah aku mengorbankan diri, demi sahabat baruku ini? mungkin dengan cara itu mahluk itu akan pergi setelah memakanku, tapi sepertinya tidak mungkin.. tubuhku terlalu kecil untuk mengenyangkannya" gumam sogon dalam hati.
"Ayo Sogon, kamu bisa!! " teriak sogon dalam hati menyemangati diri.
Sepertinya mahluk itu paham betul kondisi sogon yang sedang lengah, tidak disadari oleh Sogon, mahluk hijau itu mulai membengkokan leher membentuk lekukan seperti huruf S, menarik kepalanya kebelakang hampir separuh panjang badannya, bergoyang-goyang sedikit bergeser ke kanan. and then...
satu sambaran yang sangat cepat seperti boomerang melesat ke arah tubuh mungil sogon, Sogon yang tidak siap buru-buru melompat menghindar, beruntung lompatan reflek Sogon cukup baik untuk menghindari serangan itu, ia berhasil selamat dari maut, walaupun bulu dadanya beterbangan dan beberapa nyangkut di mulut mahluk hijau itu.
Gila!! jarak sejauh ini dia masih bisa menyerangku!! Sogon mengusap dadanya yang sedikit mengeluarkan darah karena banyak bulu dadanya yang tercabut paksa, Sogon sepertinya harus lebih waspada dan berhati-hati menghadapi mahluk ini, dia tidak boleh lengah sedikitpun.
Bagus!! sepertinya aku sudah berhasil mengalihkan perhatian mahluk hijau itu! setiap pergerakanku selalu dia awasi dan diikuti. "
Strategi penyerangan baru Sogon telah dimulai
Sogon tidak mungkin menyerang, tubuhnya terlalu mungil untuk melukai lawannya, menyentuhnyapun sepertinya tidak mungkin apalagi melukai, satu-satunya cara adalah dia harus terus melakukan gerakan-gerakan mengesalkan untuk mengalihkan perhatian mahluk itu agar melupakan kacer dan fokus ke dirinya.
Dan benar saja, kini Sogon sudah sepenuhnya berhasil menguasai perhatian mahluk itu, sekarang Sogon sudah menjadi target utama.
Perlahan mahluk hijau itu bergeser memutar balik kepala dan badannya berjalan ke arah ekornya dan mengikuti Sogon yang terus bergerak-gerak menggemaskan di atas ranting kecil tidak jauh dari ujung ekor mahluk hijau itu.
Sogon buru-buru melompat pindah ke ranting agak ke atas menjauh, ketika melihat mahluk hijau itu mempercepat jalannya. Sepertinya mahluk itu sudah merasa kesal, dan ingin buru-buru melumat tubuh mungil Sogon.
Kemarahan mahluk hijau itupun mulai memuncak, seakan tak kenal lelah ia terus memburu kemanapun sogon bergerak, Sogon kini sudah mulai kewalahan dan terdesak oleh serangan dan sambaran mahluk hijau yang bertubi-tubi, susah payah sogon bergerak, melompat menghindar dari setiap sambaran kepala mengerikan itu, beberapa kali tubuh mungil Sogon hampir saja tertangkap.
Sogon mulai merasa bahwa cara tersebut hanya membuang-buang waktu dan menguras tenaganya saja, alih-alih nantinya dia malah bakal tertangkap dan gagal menyelamatkan nyawa kacer sahabatnya.
Dia berpikir keras bagaimana caranya agar si mahluk hijau itu segera berlalu. Namun ditengah keputus asaannya Sogon malah melakukan satu tindakan ceroboh. Dia melompat ke leher mahluk hijau dan berusaha mematuk matanya. Alhasil tubuh mungilnya terpental karena mahluk itu mengibaskan kepalanya.
Sogon terpental jauh dan terperangkap di rimbunan daun, sayapnya tidak bisa digerakan karena tersangkut di ranting kecil, susah payah berusaha keluar namun tidak juga berhasil, sementara mahluk hijau itu semakin mendekat.
"Tamat sudah riwayat ku.." gumam Sogon dalam hati ketika mahluk hijau sudah semakin dekat "Kacer teman baruku, maaf aku tidak bisa melakukan hal berguna untuk mu" Sogon bergumam dan memejamkan matanya ketika melihat kepala dengan mata merah dan gigi gigi tajam hanya beberapa jengkal dari tubuhnya.
Terlihat olehnya mahluk itu mulai ancang ancang bersiap mengayunkan kepalanya untuk menyambar tubuh mungil Sogon. Dia hanya berpasrah, mungkin inilah akhir hidupnya.
Sogon perlahan membuka matanya, dia ingin menghadapi maut dengan berani.
Ketika Sogon membuka matanya, ia justru melihat Kacer mulai sadarkan diri dan berusaha bangun dan menyandarkan tubuhnya ke rimbunan daun yang tebal. "syukurlah, akhirnya kamu sadar juga Kacer" Sogon tersenyum melihat sahabat barunya sudah siuman. "Mungkin ini terakhir kalinya aku melihatmu Kacer, semoga kamu segera membaik agar bisa menyelamatkan diri"
Sementara itu mata merah dengan gigi tajam sudah dalam posisi menyerang, mungkin hanya hitungan detik, tamatlah sudah hidup sogon, terlihat jelas mahluk itu bergerak dan mengayunkan kepalanya menyambar ke arah tubuh Sogon.
Namun belum sampai kepala itu menyambar dan menyentuh tubuh Sogon, tiba-tiba sogon melihat ada seperti cahaya kuning melesat dan menghantam kepala mahluk hijau.. sebelum akhirnya.... Bersambung.... 😊
No comments:
Post a Comment