Sebenarnya hari itu kita lagi sakau mancing malam hari, penginnya strike ikan betutu duper besar, seperti yang saya dan teman saya bahas dalam grup WA. Satu dari tiga anggota grup berinitial A mengirimkan satu foto cewek cantik sedang memegang seekor ikan betutu atau gabus bego ukuran jumbo dipinggir danau, tidak pakai lama grup langsung ramai ngomong ngalor ngidul, ada juga yang menghayal pengin mancing ditemani cewe cantik tersebut :D sampai akhirnya muncul persekongkolan jahat untuk pergi mancing sepulang nguli.
Sabtu siang setelah selesai nguli kamipun tancap gas menuju ke lokasi pemancingan di sebuah danau bekas galian pasir, setelah dari pagi kita sama-sama berbekal pancingan dari rumah.
Sebenarnya danau ini sering banget kami kunjungi, Danau favorit untuk berburu ikan Betutu/gabus Bego ketika malam hari. Akses masuk motor yang biasa kami gunakan di danau yang memberikan banyak cerita mancing seru ini, sempat ditutup dengan tembok beton sampai hampir satu tahun, oleh siapa saya tidak tahu, mungkin pemilik tanah atau pengembang, jadi jarang pemancing yang bisa masuk ke lokasi, kecuali mereka yang nekat memanjat tembok dan meninggalkan motornya diluar pagar. Tapi beruntung temboknya ambruk lagi 😁 jadi bisa dilewati motor.
Sampai di dekat lokasi, ternyata akses masuk ke danau off-road banget 😂 beceknya lebay seperti abis dibajak kerbau, akhirnya dengan susah payah, kami berhasil melewati jalan off-road .
Setelah memarkirkan motor kami berjalan menuju spot favorit, spot di pojok danau dimana saya sering strike gabus bego ukuran jumbo. Di spot ini juga menjadi tempat favorit untuk mancing ikan kepek putih atau lelawar, ikan yg bentuknya mirip tawes.
Sengaja kami berangkat siang, karena kita bisa berburu ikan kepek dan wader untuk umpan lebih lama, menikmati asyik dan serunya mancing wader untuk umpan ini lebih lama. Seperti biasa kami menggunakan pancing ombyok dengan umpan mix pelet lele dan br Pur ayam yg diseduh dengan air panas.
Siang itu kami juga mencoba mancing ikan wader pari atau seluang ini dengan menggunakan umpan belatung buah dan kail kuning nomor satu. Ternyata amazing, baru plung langsung caplok, tidak hanya wader pari atau saluang saja yg menyambar, tapi ikan red devil juga suka umpan maggot ini.
Karena sekali strike kadang dua atau tiga ekor ikan, jadi tidak sampai satu jam sudah hampir setengah kilo ikan wader pari atau saluang berbagai ukuran berhasil kami tangkap, termasuk juga 3 ekor ikan kepek atau lelawar berukuran tiga jari.
Sepertinya mancing malam kali ini bakal seru, karena stok ikan wader pari untuk umpan yang kita tangkap melimpah jumlahnya, sebenarnya mancing wader untuk umpannya malem hari juga bisa, karena wader pari juga bisa dipancing ketika malam hari, tapi kami enggan melakukan, karena biasanya kita sudah sibuk sendiri dengan pancing untuk para ikan predator, kecuali kepepet karena stok umpan habis.
Sekitar jam 5 sore kami pun mulai merangkai pancing untuk mancing malam, kail yang biasa kami gunakan yakni nomor 8 atau 9 besar. Dipasang tiga buah berjejer atas bawah dengan timah pemberat di bawah.
Pemasangan timah pemberat di bawah dan umpan yang dipasang pada kail di bagian atas bertujuan agar pergerakan umpan terlihat oleh ikan betutu ketika pancing ditarik, disamping agar kail tidak sering nyangkut pada material di dasar danau. Pemasangan lebih dari satu kail lebih disarankan.
Ketika mendekati magrib atau waktu pergantian siang dan malam, ada baiknya kita juga menyiapkan potongan halus ikan wader untuk kemudian kita tebar sebagai bom umpan di pinggiran sekitar spot yang akan kita pancingi, bau amis dari cacahan ikan wader ini sangat ampuh dan efektif untuk menarik perhatian ikan betutu.
Setengah tujuh malam biasanya ikan betutu sudah mulai minggir atau berada di pinggiran danau menunggu ikan-ikan kecil atau udang, biasanya ikan betutu berukuran kecil yang sering menampakkan diri di pinggir danau. Betutu berukuran jumbo jarang terlihat di permukaan air pada pinggiran danau, dia lebih suka mengintai mangsa di pinggiran danau ditempat yang agak dalam, kadang menempel pada tebing danau tidak terlalu dalam sekitar 2 atau tiga meter.
Hari itu sepertinya sedang sial, apa yang kita rencanakan dan kita bayangkan ternyata gagal. Harapan untuk strike super betutu seperti bulan bulan yang lalu gagal sudah, karena malam itu gerimis mulai turun. Yang membuat nyali kita ciut sebenarnya bukan gerimis atau hujannya, melainkan petir dan kilat yang menyambar.
Karena ngeri kesambar petir kamipun menyudahi acara mancing malam itu, padahal 10 joran pancing sudah aku pasang berjejer dan menyebar disekitar spot favorit, tinggal nunggu setengah jam atau satu jam saja, pasti sudah pada bengkok dan meliuk-liuk. Tapi hari itu kami buru-buru memberesi pancing karena petir semakin galak menyambar.
Tersisa satu tegek yang saya biarkan sambil menunggu beres-beres tas pancing dan perbekalan selesai, dan ketika joran saya tarik satu Sambaran dan betotan keras terjadi, rupanya umpan ikan wader hidup yang saya gunakan disambar betutu XL, sempat dibuat kewalahan karena betutu tak juga menyerah padahal joran tegek sudah bingung mau bengkok kemana 😁.. sebelum akhirnya senarpun putus 😣😔
Berat rasanya meninggalkan spot yang aduhai malam itu, tapi apa daya cuaca sedang tidak bersahabat, daripada dicium petir lebih baik kabur 😁 akhirnya sekitar pukul 19 kamipun meninggalkan spot, sama seperti ketika masuk, ketika keluarpun kami berjuang melawan lumpur, mencari tumpuan yang agar keras dan menjaga keseimbangan badan dan motor agar tidak jatuh, inilah serunya mancing liar 😁
No comments:
Post a Comment