Cintaku Bersemi di Balik Jeruji Kandang #part5

"ya elah gitu doang " cerucuk yang sedari tadi hanya memperhatikan ulah ketiga sahabatnya itu melompat dari tangkringan atas sambil ceprot.. untuk kemudian..

"Bajindul!!! aku yo ho'o.. kisingan manuk irungku mbul!!"
"wkwkwkwk.. gantian bre.. anget to? pindah kono kae lho.. ngisor watu"
"ngisor watu lambemu.. emang jangkrik kon ndelik ngisor watu"
"wkwkwk.. maksutku ngisor wit belah kono kae lho.. sekalian gawakne kopiku bre.. ngko ndak ketelekan manuk"
"Raurus kok manukmu.."

" Gile!! sakti bener kamu cuk.. sekali tembak langsung kena hidungnya" Kacer, Ijo dan Suren merasa terheran-heran.
............................................................................. cerita sebelumnya klik di sini :)

" Cuk...bertahan cuk!!! cepat pindah berlindung ke bawah tempat makanmu!!" teriak kacer di dasar kandang sambil berlindung di bawah cepuk tempat makannya.

"Sepertinya aku tidak kuat lagi Cer.. badanku sudah kaku semua, jangankan pindah tempat, bergerakpun sepertinya sulit, jika terjadi apa-apa denganku, tolong sampaikan salamku untuk Lina Kepudang"

"Kondisi seperti ini kamu masih sempet-sempetnya mikirin si Lina yang sudah melupakan kita"

"cuk.. crucuukk.. " teriak kacer berteriak memanggil cerucuk yang diam seperti tidak bergerak, jangan-jangan cerucuk mati, begitu guman kacer dalam hati, "ah, tidak mungkin.. pasti pikiranku salah" kacer terus berteriak-teriak memanggil sahabatnya, namun cerucuk tetap diam tak bergerak.

Kacer mulai menggigil kedinginan karena sekujur tubuhnya sudah basah kuyup, cepuk tempat makannya terlalu kecil untuk melindungi seluruh tubuhnya, jeruji kandang juga tidak bisa menahan hembusan angin basah dan air dari setiap sisi tubuhnya.

"Sepertinya aku akan seperti cerucuk.. terbaring kaku di bawah tempat makanku" begitu gumam kacer dalam hati sesaat sebelum terjadi goncangan hebat.

Tubuh Kacer terpental menabrak jeruji kandang, tidak hanya basah, hampir seluruh tubuhnya kotor terkena makanan yang mulai melar dan mencair. Tubuhnya sudah mulai kaku, lidah seperti terkunci tidak bisa berteriak, hanya merintih dengan suara lirih.

Belum sempat mengatur posisi berdiri karena goncangan, tiba-tiba kacer merasa seluruh isi perut seperti bergerak dengan cepat naik ke dada dan seperti hilang keseimbangan, Kacer merasakan tubuhnya tertarik ke atas, susah payah dia mempertahankan posisi berdirinya dengan mencengkeramkan jari kuat-kuat. sebelum akhirnya, benturan dahsyat terjadi.

Kembali tubuh Kacer terpental melewati jeruji kandang yang hancur lalu mendarat empuk di atas rumput gajah gondrong.

Bertahun-tahun sejak dia masuk ke dalam kadang dan menjadi burung rumahan, dia tidak pernah merasakan belaian lembut rerumputan.

Seperti masuk ke lorong waktu, pikiran Kacer tiba-tiba melayang jauh kembali ke masa kanak-kanaknya


to be continue.......



No comments:

Cintaku Bersemi di Balik Jeruji Kandang #part 10

Ketika Sogon membuka matanya, ia justru melihat Kacer mulai sadarkan diri, berusaha bangun dan menyandarkan tubuhnya ke rimbunan daun yang t...