Cara Menjinakan Burung Liar dengan Terapi Lapar

Seperti yang pernah saya ungkapkan pada postingan sebelum-sebelumnya, memelihara burung memang mengasyikan terutama bagi mereka yang memiliki hobi burung, kita bisa merawat burung mulai dari kecil hingga besar, mulai dari belum bisa berkicau sampai bisa berkicau dengan baik dan memiliki suara masteran yang komplit, memiliki bulu rusak dan dekil menjadi indah dan rapi, atau dari mulai burung yang giras menjadi jinak dan tidak takut lagi ketika kita dekati. Suatu kepuasan tersendiri jika kita berhasil merawat burung kesukaan kita dengan baik. Pada postingan kali ini saya akan berbagi trik atau cara untuk menjinakan burung liar.

Sekitar awal bulan Juli ini saya mengadopsi seekor burung Kipas / srikatan di sebuah kios burung kecil,

kondisi rusak bulu sayap dan ekor, giras dan dekil. Sampai di rumah langsung saya mandikan dengan menggunakn sprayer, semprot halus sampai kuyup untuk menghilangkan kotoran-kotoran di bulunya, saya berikan kroto campur voer halus dan di jemur beberapa saat sampai bulunya kering.

Saya gantangkan ditempat tersendiri, sekitar pukul 17.30 ternyata bunyi dengan suara kicauan khas burung kipasan/srikatan. Ternyata benar apa yang dikatakan penjualnya, walaupun giras dan grabag tapi kadang masih suka berkicau, walaupun berkicaunya hanya ditempat sepi saja.

Ga enak banget memelihara burung giras, walaupun mau berkicau tapi jika kondisi burung giras dan grabag grubug, kita tidak bisa menikmati, bawaannya kesel dan kasihan liat burungnya, dilepasin sayang dipelihara kok giras, didekati ga bisa anteng di tangkringan, tidakk menarik hehe..

Ada terapi atau cara untuk menjinakan burung liar, terutama burung yang baru dibeli dari hasil tangkapan hutan, sudah sering saya coba dan selalu berhasil.

Tidak semua orang mau membeli burung liar atau burung yang masih grabag-grubug, alasannya karena resiko kematian dan tidak mau direpotkan dengan proses penjinakannya, tapi ada juga sebagian yang suka membeli burung dengan kondisi demikian termasuk saya :D, disamping harganya yang cenderung lebih murah dibanding burung yang 'setengah jadi', juga seperti yang saya sampaikan di atas, Suatu kepuasan tersendiri jika kita berhasil merawat burung kesukaan kita dengan baik.

Saya akan berbagi pengalaman bagaimana cara menjinakan burung liar yang belum mau makan voer, sebagian pasti sudah pada tau dan tidak asing dengan cara ini, apalagi mereka-mereka yang ahli dalam hobi perburungan. Trik yang akan saya bagikan yakni penjinakan dengan terapi lapar, yaitu dengan cara membiarkan burung dalam kondisi lapar, agak ekstrim sebenarnya tapi terbukti ampuh dan berhasil. Sebenarnya sudah pernah saya tulis di sini, tapi izinkan saya mengupdate tulisan dengan burung yang berbeda hehe..

Berikut cara atau terapi lapar untuk penjinakan burung liar, tapi ingat ya tidak ada garansi hehe..

1. Gantang burung bebas dimana saja, dan hanya sediakan air minum dan voer halus dalam kandangnya, biarkan tanpa dikasih makan 2 atau 3 jam. untuk awal bolehlah 1 jam saja.

2. Untuk burung pemakan serangga, berikan satu ekor jangkrik atau UH langsung pakai tangan, tapi sebelumnya perlihatkan atau pamerkan jangkrik atau UH yang kita bawa ke burung yang sedang diterapi dari luar jeruji kandang, sampai dia benar2 melihat apa yang kita pegang.

3. Berikan Jangkrik/UH langsung pakai tangan dari luar kandang, jika masih grabag dan tidak mau menyambar, boleh diletakan dulu ke dalam tempat makannya. ulangi beberapa menit kemudian.

4. Jika masih belum mau menyambar atau mematuk jangkrik dari tangan, tambah durasi laparnya ( 2 atau 3 jam tidak diberi makan)

5. ulangi lagi cara nomor 3.

6. Ulangi lagi cara nomor 3, yakni berikan Jangkrik/UH langsung pakai tangan dari luar kandang, jika sudah mau mematuk jangkrik dari tangan kita, berikutnya boleh dicoba cara nomor 7 hehe

7. Berikan jangkrik/UH dengan cara memasukan tangan kita ke dalam kandang, jika tidak geli, letakan beberapa ekor Ulat Hongkong di telapak tangan agar burung lebih tertarik. tapi jangan dipaksa jika burung grabag grubug tidak mau makan jangkrik/UH ketika tangan kita masuk ke dalam kandang, letakan saja ke dalam wadah pakan. Kemudian ulangi lagi di lain kesempatan :)

Mungkin kamu tertarik baca ini : CINTAKU BERSEMI DI BALIK JERUJI KANDANG

Jangan putus asa jika hari ini belum berhasil, Ulangi lagi hari berikutnya, hari berikutnya.. esoknya.. esoknya lagi.. dan esok esoknya lagi :D intinya adalah rutin dan telaten hehe..

Jika cara nomor 7 sudah berhasil, yakni burung sudah mau mematuk makanan dari tangan kita di dalam kandang, berarti sudah 70% berhasil. tinggal lakukan saja cara ini sesering mungkin, tapi usahakan pemberian makannya jangan sampai kenyang, satu atau 2 ekor jangkrik saja tapi rutin. Pokoknya selalu berikan makanan ketika kita lewat didekatnya.

Kesimpulan dari pengalaman tersebut:

Burung yang diterapi lapar akan selalu menunggu kedatangan kita, karena setiap kita datang, kita selalu memberikan makan.

Burung yang diterapi lapar akan fokus pada makanan yang kita pegang, Dia akan lupa kalo sebenarnya dia takut dengan kita :D

Burung yang diterapi lapar akan menjadi ketergantungan dengan kita. Burung akan mengira jika kita datang berarti makanan datang hehe..

Cara ini kurang cocok dilakukan setiap hari bagi mereka yang sibuk, tapi boleh dilakukan ketika libur. Untuk sehari-harinya ketika tidak diterapi lapar, Campurkan Ulat Hongkong atau Ulat Kandang atau Kroto dengan Voer Halus di dalam tempat makannya, kira-kira cukup untuk makan dia selama kita tinggal. Sekalian untuk melatih agar dia mau makan voer.

Berikut boleh disimak video sederhana tentang tips cara menjinakan burung liar.

Thanks for reading and watching.. salam kicau mancing!

No comments:

Cintaku Bersemi di Balik Jeruji Kandang #part 10

Ketika Sogon membuka matanya, ia justru melihat Kacer mulai sadarkan diri, berusaha bangun dan menyandarkan tubuhnya ke rimbunan daun yang t...