Cara Memelihara Burung yang Baik Bagi Pemula

Memelihara burung memang menyenangkan khususnya bagi mereka yang hobi memelihara burung, walaupun setiap orang pasti punya tujuan masing-masing dalam memelihara burung, seperti memelihara burung hanya untuk klangenan atau untuk kicauan di rumah, untuk diperlombakan atau untuk dijual kembali. Setiap penghobi pasti memiliki cara masing-masing dalam memelihara burung yang baik. Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan adalah pemilihan burung dan perawatan harian burung.

Untuk Pemilihan burung, pilihlah jenis burung sesuai keinginan, apakah jenis burung pemakan serangga, pemakan daging, pemakan biji-bijian atau pemakan buah-buahan. Agar lebih menarik dan pandai berkicau pastikan berjenis kelamin jantan, walaupun ada beberapa jenis burung yang lebih cerewet atau pandai berkicau jika berjenis kelamin betina, seperti burung Cucak Jenggot.

Setelah menentukan pilihan jenis burung yang akan kita pelihara, selanjutnya adalah bagaimana cara kita merawat burung tersebut agar menjadi burung yang sesuai dengan apa yang kita inginkan. Saya akan mencoba merangkum berdasarkan pengalaman saya, mohon maaf apabila ada yang salah. Berikut hal-hal yang perlu kita lakukan setelah mendapatkan jenis burung yang akan kita pelihara versi ndobolpos :

1. MEMBELI KANDANG

Untuk yang satu ini wajib dilakukan :D... Bisa beli kandang dahulu baru beli burung, atau beli secara bersamaan.. yang penting jangan beli burung dulu baru sampai rumah bingung belum ada kandang :D .. pilih ukuran kandang sesuai dengan keinginan dan kondisi/jenis burung, sesuaikan agar tidak kebesaran atau kekecilan agar burung leluasa bergerak. Setelah mendapatkan kandang yang sesuai, selanjutnya adalah memilih interior /kelengkapan di dalam kandang.

Interior dalam kandang berupa Tangkringan, Cepuk atau wadah untuk voer/ makanan dan minuman burung, kawat cantol untuk buah, :

* TANGKRINGAN

Tangkringan untuk tempat bertengger dan beristirahat burung wajib ada di dalam sangkar.. #ya iyalah semua orang juga udah pada tau :D .. apa jadinya kalo memelihara burung ga ada tangkringannya :D .. Umumnya tangkringan yang digunakan terbuat dari kayu asam karena kayu lebih kuat dan teksturnya yang kasar sehingga burung bisa mencengkeram dengan baik atau bisa juga dengan kayu bubut buatan pabrik. Jika jari kaki depan dan belakang burung waktu mencengkeram tangkringan masih bertemu atau saling adu berarti tangkringan masih belum layak, bisa dipilih lagi ukuran/diameternya yang lebih besar. Jumlah tangkringan dalam satu sangkar sebaiknya lebih dari satu, agar burung bisa leluasa bergerak, berpindah tempat dari satu tangkringan ke tempat tangkringan lainnya. Penempatan kayu tangkringan diatur agar tidak berdekatan, bisa menyilang atau sejajar.

*CEPUK/Wadah pakan dan minuman, untuk wadah makanan usahakan dipisah antara wadah tempat voer dengan wadah tempat EF (ekstra fooding), karena jika hanya satu wadah pakan, ketika kita meletakan kroto di atas voer maka kemungkinan voer akan lembab dan menjamur, jika meletakan ulat hongkong/ulat kandang ada kemungkinan ulat akan ngumpet di dalam voer, hal ini yang sering jadi penyebab burung mempunyai kebiasaan mengacak-acak voer #koreh – Jawa.

Kawat cantol untuk EF buah bisa membuat sendiri dari kawat bendrat atau kawat dari hanger jemuran baju.

2. KERODONG

Manfaat Kerodong selain membuat burung dalam kondisi nyaman dan aman kerodong juga bisa mencegah masuknya serangga berbahaya, serangan nyamuk, melindungi burung dari hembusan angin, Untuk burung yang sedang ganti bulu sangat disarankan selain agar rontokan bulunya tidak berterbangan.. Waktu pengkrodongan tidak ada patokan kapan baiknya, mau sepanjang hari, atau malem hari saja itu tergantung kita, walaupun jika dikerodong sepanjang hari tetap ada waktunya untuk buka kerodong, membiarkan jagoan kita menikmati udara segar dan pemandangan indah diluar kerodong.

Hal Penting dalam Pemilihan Kerodong adalah memilih kerodong yang pas buat kandang burung tidak kedodoran atau tidak kesempitan, hal ini untuk mencegah tersangkutnya kerodong di tempat pakan/minum atau menyangkut di pintu kandang yang memungkinkan burung lepas gara-gara kerodong seperti yang pernah saya tulis di sini.

Pemilihan kerodong sebaiknya memperhatikan beberapa kondisi, jika musim panas sebaiknya gunakan kerodong dengan bahan yang tipis, untuk musim hujan pilih yang berbahan tebal. Untuk Burung Muda Hutan atau burung yang giras, dapat digunakan kerodong berwarna gelap dan secara bertahap gunakan krodong transparan agar burung lebih jinak, juga membiasakan agar burung bisa dikerodong namun tidak gerabag.

3. PERAWATAN HARIAN

* Mandi dan Jemur

Mandi pada burung selain untuk tujuan kesehatan juga bertujuan untuk menyegarkan dan menghilangkan stres pada burung, ritual mandi pada burung juga dapat memperindah dan mempercantik penampilan bulunya. Untuk cara memandikan burung ada beberapa teknik, yang paling praktis adalah dengan cara menyemprotnya dengan sprayer setiap pagi maupun sore hari, tergantung dari kebiasaan kita memandikannya, ada juga dengan cara menyediakan 'bak mandi' di dalam kandang. Kedua cara ini biasa dilakukan untuk mereka yang sibuk, tak punya banyak waktu untuk harianya, Efek negatif yang saya perhatikan dari cara ini adalah kandang menjadi basah dan lembab, jika hal ini dilakukan terus menerus maka kemungkinan kandang akan mudah rapuh karna lembab, jika kandang rapuh maka ada kemungkinkan burung bisa lepas. Selengkapnya bisa baca di sini.

* EF atau Makanan Tambahan

Makanan Tambahan / Extra Fooding dibagi menjadi dua yakni hewani dan nabati. Untuk EF hewani biasanya berupa jangkrik, kroto, cacing, belalang, maupun ulat, sedangkan EF nabati bisa berupa buah-buahan maupun sayuran. Pemberian Nutrisi Tambahan / EF yang variatif akan memudahkan kita dikemudian hari manakala EF jenis tertentu sulit didapat di pasaran, sehingga tanpa mengurangi performa burung kita, kita bisa memakai EF yang lainnya untuk burung kita.

Kualitas / fungsi / efek yang dihasilkan dari masing-masing jenis EF pun berbeda-beda, sebagai contoh Nutrisi Tambahan / EF berupa jangkrik dipercaya untuk mendongkrak volume suara dan menimbulkan sifat fight burung. namun jika diberikan secara berlebihan dapat menyebabkan burung menjadi terlalu agresif dan cenderung Over Birahi / OB, bukannya berkicau malah akan lebih suka jempalitan dan cenderung tidak mau diam.

* Penanganan Jika Over Birahi / OB

Pangkas porsi Jangkrik dari biasanya, Bisa diberikan 2 ekor Ulat Bambu dalam 3 hari berturut-turut. Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore. Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari.

* Penanganan Jika Sakit

Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik dan kroto dari sebelumnya, kurangi mandi dan tambah waktu penjemuran dipagi hari. Bila perlu berikan multivitamin tambahan.

* Penanganan Ketika Mabung

Mabung (Moulting) atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada keluarga burung atau unggas. Perawatan untuk burung pada masa mabung menjadi hal yang sangat penting, karena jika perawatannya salah pada masa ini maka akan membuat burung menjadi rusak. Pada masa mabung, metabolisme tubuh burung akan meningkat hampir 40% dari kondisi normal. Oleh karena itu, burung membutuhkan asupan nutrisi yang berkualitas baik dengan porsi lebih besar dari kondisi normal, hal ini dilakukan agar pertumbuhan bulu burung akan lebih baik. Pemberian pakan yang banyak mengandung protein tinggi sangat dianjurkan pada masa mabung ini. Sebaiknya hindari ritual mandi dan jemur, karena akan mengganggu pertumbuhan bulu baru.

* Kandang Umbaran

Banyak penghobi yang menggunakan kandang umbaran sebagai tempat untuk refresing burung-burung jagoannya, kandang umbaran juga berfungsi sebagai sarana untuk berolah raga, membakar kalori atau lemak berlebihan, meregangkan otot-otot tubuh, otot sayap khususnya. Karena ketika di dalam sangkar burung kurang leluasa terbang, maka ketika di dalam kandang umbaran burung diharapkan dapat terbang sedikit “bebas” untuk sementara waktu, untuk menjaga burung selalu dalam keadaan sehat.

4. MEMASTER BURUNG

Tujuan memaster adalah melatih burung agar bisa menirukan suara-suara lain disamping suara asli burung tersebut, bisa berupa suara burung, suara jangkrik atau belalang, suara hewan, atau bisa juga suara benda disekitar burung yang dimaster. Sehingga bisa menambah variasi lagu burung yang dimaster tersebut menjadi beragam atau komplit.

Masuk tidaknya suara burung master tergantung dari tingkat kecerdasan burung dalam merekam suara. Ada beberapa jenis burung yang yang memang sulit bahkan tidak bisa dilatih menirukan suara lain, tapi tak sedikit pula burung yang cerdas dan mudah/gampang dalam menirukan suara mastermya.

Memaster burung dapat menggunakan suara dari burung asli atau burung pemaster atau bisa juga menggunakan media elektronik, HP, file MP3 atau CD mastering. Proses pengisian suara master atau me-master burung tidak harus menunggu ketika burung mabung / rontok bulu, tetapi juga dapat dilakukan pada saat burung dalam kondisi atau keadaan normal. Jika menggunakan burung asli, maka pemasteran bisa dilakukan kapan saja, sesuai kondisi burung pemaster, maka dari itu pemilihan burung pemaster yang sudah gacor sangat disarankan karena durasi memasternya akan lebih lama.

Jika Menggunakan media elektronik, HP misalnya, dapat dilakukan pada saat burung istirahat, siang hari setelah mandi-jemur dan pada malam hari. Kandang burung sebaiknya dikerodong sehingga burung yang akan di master menjadi lebih tenang , sehingga burung lebih konsentrasi dalam mendengarkan materi suara-suara isian yang diperdengarkan.

Volume materi suara isian yang diperdengarkan sebaiknya tidak terlalu keras, pelan saja, tetapi jelas terdengar dan hanya boleh memaster satu persatu materi suara isian. Jangan memperdengarkan lebih dari satu suara isian pada waktu yang bersamaan, karena akan membuat burung tersebut menjadi bingung dalam merekam suara master.

Sebaiknya setelah isian yang satu berhasil direkam atau ditiru oleh burung kita, barulah kemudian dimaster dengan isian yang lainnya. Materi suara master akan bisa direkam dan ditirukan oleh burung anda dalam waktu kurang lebih 3 minggu, atau bisa lebih cepat tergantung pada kecerdasan masing-masing burung.

Sedangkan untuk waktu yang paling tepat dan efesien untuk me-master burung menggunakan media elektronik adalah malam hari pukul 21.00 sampai dengan pukul 05.00 pagi.

No comments:

Cintaku Bersemi di Balik Jeruji Kandang #part 10

Ketika Sogon membuka matanya, ia justru melihat Kacer mulai sadarkan diri, berusaha bangun dan menyandarkan tubuhnya ke rimbunan daun yang t...