Binatang Hama ini Mampu mendongkrak Mental dan Stamina Burung Kicau

Orong-orong (Gryllotalpa sp) merupakan jenis serangga tanah yang memiliki ciri khas mempunyai sepasang tungkai depan yang bergerigi, tungkai ini berfungsi untuk menggali tanah atau untuk berenang. Disebut sebagai binatang hama karena binatang ini suka merusak dan memakan akar tanaman. Binatang ini banyak ditemui di area persawahan atau area pertanian di lahan yang gembur dan basah, di daerah perkotaan biasanya banyak ditemui di selokan, parit atau got.

Orong-orong ini juga sempat disebut-sebut dalam cerita masyarakat daerah. Dulu waktu kecil Ibuku pernah bercerita tentang hal ini. Dalam cerita tersebut diceritakan Sunan Kalijogo saat pendirian masjid di Demak, ketika Semua tiang masjid wali songo sudah berdiri, ada satu tiang yakni tiangnya Sunan Kalijogo yang belum berdiri, sementara kayu sudah habis. Kemudian Sunan Kalijogo mengumpulkan tatal kayu dengan menggunakan parang, untuk dijadikan tiang di salah satu masjid itu.

Di tengah-tengah megumpulkan tatal kayu tersebut, parangnya mengenai seekor orong-orong dan terputuslah kepala dari badannya. Kemudian Ia merasa bersalah dan memohon maaf kepada Allah, Ia mengambil badan dan kepala orong-orong tersebut lalu dia sambungkan kembali dengan serpihan kayu jati. Sehingga tersambung kembali leher dan badan orong-orong tersebut dan hidup kembali.

Saya tidak tahu apakah Sunan Kalijogo benar-benar melakukan hal tersebut, menyambung kepala dan badan orong-orong dengan serpihan kayu jati, sehingga binatang ini hidup kembali.

Ada perbedaaan penyebutan atau penamaan di beberapa daerah, di daerah Sunda misalnya orang-orang menyebutnya dengan sebutan Gaang. Sarang atau rumah binatang ini juga unik, ada tempat untuk beristirahat, bersembunyi atau untuk melarikan diri dari predator atau pengganggu. Agar keberadaanya tidak diketahui oleh predator maka dia membuat banyak terowongan di bawah permukaan tanah yang terhubung ke sarang utamanya. Terowongan inilah yang digunakan Orong-orong untuk berpindah tempat atau untuk mencari makanan.

Binatang yang mempunyai suara yang sangat berisik dan sangat tidak merdu, monoton tidak ada variasi suara lainnya, kalau sudah bunyi seperti tidak mau di jeda, kecuali sarangnya di injek atau dilempar batu, selain digunakan untuk umpan mancing ikan lele di sungai, orong-orong juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan tambahan / extra fooding alternative pengganti Jangkrik untuk burung kicauan. Banyak yang mengatakan bahwa dibanding EF lain, binatang ini justru mampu mendongkrak stamina dan mental burung kicau, terutama burung kacer.

di habitat aslinya Orong-orong agak sulit untuk ditangkap, karena sarangnya mempunyai banyak tempat persembunyian. Cara mudah menangkap orong-orong di alam bisa dilakukan dengan cara menyiram tempat berkumpulnya orong-orong dengan air detergen, tidak perlu waktu lama, maka orong-orong akan keluar dengan sendirinya dari dalam sarang. Cara ini tidak disarankan jika orong-orong tersebut akan digunakan untuk dijadikan EF burung kicau, karena ada kemungkinan tercemar air detergent, walaupun bisa dicuci sampai bersih. Saya melakukan ini jika membutuhkan banyak orong-orong untuk umpan ketika mancing di sungai.

Karena serangga jenis ini tidak dijual bebas di pasar atau kios-kios burung :D maka bisa dicoba dikembangbiakan sendiri agar tidak perlu repot-repot mencari di alam, ketika kita membutuhkannya. cukup sediakan Pot berukuran besar berisi tanah dan daun-daun kering, masukan beberapa ekor orong-orong dewasa ke dalam pot tersebut, maka lama-kelamaan akan beranak pinak.

Berikut video penampakan ketika saya mengambil anak hasil orong-orong yang saya pelihara di dalam pot besar

No comments:

Cintaku Bersemi di Balik Jeruji Kandang #part 10

Ketika Sogon membuka matanya, ia justru melihat Kacer mulai sadarkan diri, berusaha bangun dan menyandarkan tubuhnya ke rimbunan daun yang t...