Cintaku Bersemi di Balik Jeruji Kandang #part 2

Lina melompat dan menangis dipojok kandang ketika manusia itu memasukannya kembali ke dalam kandang, spontan Kacer, Ijo, Suren dan cerucuk mendekat memberi perhatian.

“Kamu gak papa Lin.. ?” suara cerucuk pelan tepat di depan Lina Kepudang

“Aku malu mas, setelah apa yang dilakukan oleh manusia itu terhadapku, mereka dengan seenaknya melakukan itu dihadapan kalian. Mereka tidak merasakan apa yang aku rasakan”

“sudahlah Lin.. kami tidak akan membahas masalah ini.. lupakan saja, toh kamu tidak apa-apa”

“Tidak semudah itu mas, aku masih takut”

“Andai aku didekatmu Lin, ingin rasanya aku memelukmu “gumam cecuruk dalam hati.

...........................................

Setelah hampir tiga minggu tidak bertemu, kembali mereka dipertemukan di pohon ceri digantang saling berdekatan, Lina Tampak Lain, tidak seperti dulu.. kini bulunya makin bersih, tubuhnya ramping, dan yang lebih beda lagi kini dia tampak ceria dan suka sekali bernyanyi dan kadang bersenandung, tapi ada satu yang tidak berubah yang menandakan bahwa itu benar-benar Lina

“Eh.. kamu Lina kan? Lama tidak bertemu, kamu beda banget.. gimana kabarnya?”

“Maaf, Lina siapa ya?”

“Mendapat jawaban dengan nada ketus dan ga enak ditelinga sontak si Cerucuk kaget.. Ijo dan surenpun langsung menghentikan aktivitasnya dan mendekat merapat ke jeruji pinggir

"Jangan bercanda lin.. "

“Maaf.. siapa yang bercanda ya? oya kita belum kenalan, aku Arin.. kamu siapa?"

"Aku Ijo, dia cerucuk dan dia Kacer, Kamu ganti nama Lin?”

"eh maaf ya.. saya tidak nanya kamu, “

“sudahlah Lin, berhentilah bergurau, aku tahu kok, kalau kamu itu benar-benar Lina. Aku sudah paham betul, walaupun itu menjadi kekuranganmu, tapi bagiku tidak masalah”

“Maksud kamu?”

“Sejak pertama kita bertemu dulu, aku selalu memperhatikanmu, sampai akhirnya aku melihat jika, maaf.. kuku jari telunjuk kaki kirimu tidak ada, itu yang membuatku sekarang yakin, jika kamu adalah Lina yang dulu, karena aku melihat itu ada padamu”

Lina agak gugup mendengar perkataan cerucuk, tapi dia berusaha menutupinya dengan melompat pindah ke tangkringan atas, dia tidak mau kepura-puraannya diketahui oleh cerucuk.

“Maaf teman, kalian jangan memaksa aku untuk menjadi Lina, karna aku bukan dia, ingat ya aku Arin!” Lina berkata sedikit berteriak.

“Lin, aku tau betul siapa kamu! Sudahlah Lin, jangan berpura-pura menjadi Arin, maksud kamu apa?”

“Sudahlah Cuk, biarkan saja.. Lina mau jadi Arin, mau jadi Aren mo jadi siapa saja biarin aja.. toh tidak ada pengaruhnya ke kita” Kacer berkata demikian untuk mencegah cerucuk mengejar Lina.

“Biarkan cuk, toh dia bukan siapa-siapa” Kembali kacer berkata sambil mendekat ke arah cerucuk

“Kamu tidak tahu Cer.. betapa berartinya Lina untukku.. “ cerucuk berkata dalam hati.

“jangan-jangan Lina Anemia!!” Ijo berkata sedikit berteriak sambil melompat merapatkan diri ke arah Cerucuk dan Kacer.

“Maksud kamu?” sahut kacer dan cerucuk hampir bersamaan

“Iya.. dia sepertinya lupa ingatan, mungkin kemarin dia jatuh kepalanya kejedug batu , setelah sadar dia jadi Arin”

“insomniaaaa broooo.. Anemia itu kurang darah” sahut kacer dengan suara seperti mengejek

“Anemiaaaaa”

“Insomniaaaaaaaaa”

“hahaha.. kalian aja-aja ada.... sama-sama salah tapi ngotot..” cerucuk tertawa melihat tingkah kedua temannya sambil melompat kedekat pisang dan mulai memakannya.

Keesokan harinya ditempat yang sama…

“Cuk.. Suren kemana ya.. kok ga pernah kelihatan”

“ga tau Jo.. sepertinya sudah lama kita tidak bertemu Suren, hampir sama dengan Lina”

“Jangan-jangan nanti sama kayak Lina.. dia jadi anemia”

“Insomnia brooooo “ sahut kacer sambil ketawa

“Anemiaaaa Cer”

“AMNESIA kalii”

Cerucuk, Kacer, dan Ijo menoleh ke arah datangnya suara, tampak seekor burung mungil dengan paruh panjang, bengkok dan runcing sedang membersihkan bulu sambil mengembangkan sayapnya, tampak bulu mengkilap dengan perpaduan warna yang eksotis.. antara hitam biru merah dan silver berkilau terkena sinar matahari pagi.

“nah itu yang betul.. hebat Kamu.. Nama kamu siapa Dek.. “

“enak saja panggil Dek.. kecil-kecil begini saya lebih tua dari kalian”

“ups.. maaf mbah “

“ya ngga setua itu kali”

“hahaha.. bisa saja ni pendatang baru”

“kenalin, saya kolibri ninja, kalian sedang membahas apa sih.. kok ada yang anemia, insomnia segala”

“gileeee.. kecil-kecil udah jadi ninja.. keren!!”

“hehe.. bisa aja lu don.. serius nih, kalo kalian insomnia saya punya tipsnya biar cepet sembuh”

“hehe sebenarnya bukan insomnia paman kolibri.. maksud kami Amnesia “

“Apah!!! Amnesia!!”

Mendengar kata Amnesia kolibri sangat terkejut, tubuh gemetar dan sempoyongan, seperti hilang kendali tiba-tiba kolibri jatuh dari tangkringan dan seketika itu juga mati.

“Paman.. Paman kolibri.. kamu kenapa?” cerucuk, Ijo dan kacer memanggil dari dasar kandang

“ssttt.. aku pura-pura mati”

“lho.. emang kenapa?”

“dipaksa oleh bang Ndobolpos”

“Ndobolpos?? Burung apa itu?”

“Bukan burung.. tapi mahluk yang suka memelihara burung.. dia memang sadis.. sepertinya ini cerita yang paling garing yang pernah dia buat.. aku baru nongol sebentar sambil bersihin bulu, tiba-tiba disuruh mati”

“wkwkwkwk.. kasian banget paman kolibri.. trus matinya kenapa?”

"katanya karna denger kata Amnesia"

"Lho.. bukannya tadi paman kolibri juga bilang amnesia?"

“waduh gataulah, pokoknya beitu.. ya sudah, aku mau mati dulu.. kalian baik-baik ya..”

“ok paman kolibri.. hati-hati ya”

“beres”

To be continue…………

No comments:

Cintaku Bersemi di Balik Jeruji Kandang #part 10

Ketika Sogon membuka matanya, ia justru melihat Kacer mulai sadarkan diri, berusaha bangun dan menyandarkan tubuhnya ke rimbunan daun yang t...