Burung Sikatan EMAS, Si Mungil yang Berbulu Indah dan Bersuara merdu

Burung Sikatan emas ( Ficedula zanthopygia ) merupakan spesies burung dari keluarga Muscicapidae, dari genus Ficedula. Di alam liar jenis burung ini memakan serangga dan memiliki habitat di semak, pepohonan, tersebar sampai ketinggian 900 m dpl. Si Mungil yang Berbulu Indah dan Bersuara merdu karena hanya berukuran kurang lebih 13 cm untuk burung dewasa diukur dari ujung paruh sampai dengan ujung ekor, memiliki kombinasi warna bulu yang indah, dengan ciri khas bulu kuning cerah pada tunggir dan tubuh bagian bawah mulai bulu bawah paruh sampai dengan dada, perut dan kloaka, Sayap berwarna hitam dan garis putih, bulu kepala hitam dan memiliki bulu seperti alis berwarna putih.

Belum lama saya menemukan jenis burung
ini di jual di kios burung kecil tempat saya sering membeli pisang kepok untuk burung pleciku, hari itu sepulang nguli sengaja saya mampir karena penasaran dengan beberapa kandang kotak berisi burung-burung kecil dengan warna kuning cerah.


Dan benar saja, ternyata burung yang dijual ombyokan ini ternyata burung sikatan emas, komplit dari trotol, muda hutan dan dewasa, merupakan burung sortiran jadi menurut pemilik kios burung yang jual burung jantan semua.


Menurut informasi dari penjual burung ini, Burung sikatan emas merupakan burung musiman, jadi tidak setiap hari atau setiap bulan ada dipulau jawa, jawa barat khususnya, untuk hutan di daerah mananya saya lupa. Di bulan-bulan tertentu saja burung ini muncul di hutan-hutan di jawa barat, biasanya saat musim hujan tiba atau di bulan November - Desember biasanya burung ini banyak berkeliaran di hutan ini.


Selidik punya selidik, ternyata benar apa yang disampaikan oleh pemilik kios, Burung sikatan emas ternyata memang bukan asli endemik Indonesia, merupakan burung yang tinggal di Asia Timur, berkembang biak di Asia Timur Laut, hanya saja ketika sedang musim dingin burung-burung ini akan melakukan migrasi, biasanya menyebar ke Asia Tenggara, Cina Selatan, dan Sunda Besar (Kepulauan Sunda Besar adalah sekumpulan/gugusan pulau di Indonesia bagian Barat yang meliputi: Kalimantan atau Borneo, Jawa, Sulawesi, dan Sumatra).


Sikatan Emas atau tledekan emas oleh masyarakat di daerah asalnya yakni Asia Timur sering disebut sebagai Peri Hutan, karea burung ini lebih sering terdengar suaranya daripada terlihat, mungkin karena burung ini terlalu mungil dan suka bersembunyi jadi jarang terlihat.


Karena tertarik dengan warna bulunya yang indah ditambah lagi karena burung ini merupakan burung migrasi, jadi tidak sewaktu-waktu ada, maka sayapun membeli burung jenis ini dua ekor, saya memilih yang masih trorol atau muda, disamping mudah jinak atau dimaster, memelihara burung dari trotol atau muda kemungkinan hidup lebih besar dan waktu memeliharanyapun akan lama.


Harga yang ditawarkan waktu itu cukup terjangkau, untuk yang muda hutan belum voer dibandrol 45 ribu rupiah, sedangkan yang trotol semi pur halus dibandrol 65 ribu rupiah (update April 2019 : Sikatan Emas belum Pur harga 100 ribu rupiah ). Untuk menghidari hal-hal yang tidak diinginkan sayapun mengadopsi burung ini semi pur halus dan belum voer sama sekali.


Untuk terapi agar burung cepat makan voer sudah pernah saya posting di sini, saya buktikan lagi caranya untuk burung sikatan emas baruku ini dan berhasil, sekarang kedua burung sikatan emas ini sudah makan voer/pelet mini.


Awalnya kedua burung sikatan emas ini saya campur dalam satu kandang agar burung tidak stress, selain agar burung yang belum voer sama sekali memperhatikan dan mengikuti cara makan burung yang sudah semipur, saya sediakan voer halus dicampur ulat hongkong dan terkadang Ulat Kandang yang saya panen dari hasil ternakan saya sendiri. Untuk cara beternaknya bisa dibaca DI SINI atau disimak dalam videonya pada Chanel youtube KICAU MANCING. Mudah dan tidak pakai ribet.


Tidak memerlukan banyak waktu, setelah diterapi agar burung cepat makan voer, kedua burung sikatan emas trotolan ini sudah sama-sama mau makan voer total. Ulat, jangkrik kecil, atau kroto yang tadinya sebagai makanan pokok dicampur dengan sedikit voer halus, sekarang hanya dijadikan sebagai EF atau Ekstra Fooding saja pada tempat atau cepuk terpisah dengan wadah Voer.


Alasan kenapa pantang bagi kita para kicau mania meletakan EF entah itu jangkrik, kroto, apalagi Ulat Hongkong /Ulat Kandang kedalam wadah/tempat voer, dan bukan pada tempat tersendiri bisa dibaca pada postingan saya di SINI.

Baca juga pengalaman saya ketika berhasil membuat Burung Emprit Kaji atau Emprit Bondol berkicau seperti kenari, mau tau bagaimana ceritanya simak videonya dan baca di sini


Bagi kalian penggemar Burcil atau yang suka memelihara burung kecil, ada baiknya kalian mencoba cara beternak ulat kandang, agar ketersediaan Ulat Kandang selalu ada di rumah. jika sewaktu-waktu membutuhkan kita tinggal serok saja.


Berikut penampakan burung SIKATAN EMAS trotolanku, sudah mulai mabung dan melepaskan bulu trotolannya :D

Seperti ini penampakan Warna Bulu burung Sikatan Emas ketika sudah dewasa

BONUS : VIDEO CARA MUDAH MEMANEN ULAT KANDANG :)

Terima kasih sudah meluangkan waktu anda untuk membaca dan melihat video sederhana dari kicau mancing.. Salam Kompak Persaudaraan dalam satu hoby..































No comments:

Cintaku Bersemi di Balik Jeruji Kandang #part 10

Ketika Sogon membuka matanya, ia justru melihat Kacer mulai sadarkan diri, berusaha bangun dan menyandarkan tubuhnya ke rimbunan daun yang t...